Selama ini kita sering bertanya didalam hati, “Bagaimana sih caranya agar anak – anak didik kita senang dengan kita?”. Bukan dalam arti senang secara penampilan fisik kita saja, tetapi juga mereka senang jika kita yang membimbing, membina, mendidik dan yang paling penting bagaimana anak tersebut senang dan betah serta mengerti terhadap isi dari firman Tuhan yang kita sampaikan kepada mereka. Sadar atau tidak kita sadari, kita dapat melihat dari roman wajah dan tingkah laku anak saat kita menyampaikan firman Tuhan. Mungkin ada yang menggangu temannya, bicara dengan teman sebangku, dan mungkin ada yang diam tapi pikirannya melayang entah kemana, atau mungkin juga dia tertidur saat kita menyampaikan firman Tuhan.
Jadi bagaimana? Apakah dibiarkan begitu saja? Jangan sampai! Karena, itu sama saja dengan menjerumuskan anak didik yang dititipkan Tuhan kepada kita selaku guru – guru sekolah minggu kejurang kematian. Lalu, bagaimana dong? Nah, berikut ini ada beberapa tips agar kita bisa berubah menjadi guru – guru sekolah minggu yang favorit ditengah – tengah anak didik kita. Selamat mencoba.
1. Awali setiap kegiatan pelayanan Anda, dengan doa.
Isi doa kita tersebut dapat berupa :
- Agar setiap guru siap melayani dengan pertolongan roh kudus.
- Agar setiap guru dapat menjadi teladan melalui perkataan, sikap, dan perbuatan.
- Agar setiap acara yang telah dirancang untuk hari itu dapat berjalan sesuai dengan harapan.
- Agar Tuhan menggerakkan hati anak – anak untuk rindu datang beribadah.
- Agar setiap anak menikmati berkat Allah seutuhnya.
- Agar Allah hadir dan bekerja di sepanjang kebaktian.
- Agar kebaktian Sekolah Minggu hari itu tidak berlalu dengan percuma.
2. Akhiri kegiatan pelayanan Anda, dengan doa.
Isi doa kita tersebut dapat berupa :
- Agar setiap pelayanan yang telah kita lakukan dapat dipakai Allah untuk menyentuh kehidupan anak sekolah minggu.
- Agar setiap anak pulang membawa sukacita dari Allah.
- Agar setiap anak menyimpan firman Allah didalam hatinya.
- Agar sepanjang minggu yang akan datang perlindungan Allah selalu beserta kita dan anak sekolah minggu.
- Agar anak sekolah minggu menjadi saluran berkat Allah bagi keluarga dan lingkungannya.
- Agar guru – guru sekolah minggu ditambahkan hikmat kebijaksanaan, kesabaran dan kesetiaan dalam melayani.
3. Ingatlah untuk saling mendoakan sesama rekan guru.
Didalam kehidupan kesehariaan seorang guru, tentu ada pula banyak pergumulan yang dialami. Dinamika hidup yang naik turun tiada henti pastilah selalu dialami para guru. Sementara tuntuttan untuk terus mengajar dan mendidik terus berjalan. Karena itu, sebagai rekan sesama guru, ingatlah untuk saling mendoakan agar setiap guru selalu diberi keuatan dan hikmat kebijaksanaan dari Allah, kesehatan dan kecukupan dalam hidup sehari – hari, sukacita dan damai sejahtera agar rekan – rekan kita dapat terus setia melayani.
4. Evaluasi diperlukan demi perkembangan.
Fungsi diadakannya evaluasi, adalah :
- Sarana menyampaikan teguran, masukan dan dorongan bagi pelayanan kita.
- Sarana menyampaikan atau mengutarakan kesan – kesan baik maupun buruk yang didapat dari kebaktian yang telah dijalankan.
- Sarana untuk mengungkapkan semua perasaan yang mengganjal didalam hati. Janganlah kita sebagai seorang guru sekolah minggu memiliki perasaan sakit hati didalam pelayanan kita kepada Tuhan.
5. Berikan materi dengan jelas dan menarik.
Penyampaian materi yang bagus adalah mudah diterima, tidak berbelit – belit, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menarik serta sesuai dengan horongnya dan juga dimengerti anak. Dengan suara yang jelas dan terdengar satu ruangan (bukan artinya harus berteriak – teriak, entar anaknya pada pingsan semua atau kabur), cara mengajar jangan sampai monoton dan tidak menarik. Penggunaan gaya bicara, intonasi, dan penekanan yang tepat juga mempermudah anak dalam memahami isi firman Tuhan yang kita sampaikan. Dan kalau bisa bumbui dengan lelucon, tapi tidak berbau sara.
6. Hargai anak didik.
Guru harus menghargai anak didik sebagai seorang individu yang memiliki harga diri, hak – hak pribadi, dan kehormatan. Kesalahan dalam menjawab, prilaku yang jelek, ketidak mampuan memahami materi, hendaknya tidak mendorong kita untuk memberikan cap atau predikat tertentu pada anak, yang dapat mengecilkan arti dari keberadaan mereka. Sebaliknya, prestasi yang bagus hendaknya tidak luput dari perhatian kita dan kita biasakan menyampaikan penghargaan pada anak. Penghargaan kita akan membuat anak merasa dihargai, diperhatikan, menambah rasa percaya diri mereka dan juga menambah semangat belajar mereka.
7. Penguasaan materi yang bagus dan mengembangkan ilmu.
Anggapan bahwa “teacher knows everyting” masih sangat dipegang oleh anak didik kita sampai saat ini. Guru Sekolah Minggu masih dianggap sebagai sumber utama bidang kerohaniaan disamping sumber tertulis yang ada. Jadi, kita haruslah memegang teguh prinsip “life long learning”, belajar sepanjang hidup. Karena ilmu kerohanian tidak pernah berhenti pada satu titik dan tidak pernah cukup dipelajari hingga batas tertentu. Ilmu kerohanian berkembang sepanjang jaman dan guru harus senantiasa pula mengembangkan ilmu yang dimilikinya.
8. Adakan studi banding kesekolah minggu yang lain.
Mengadakan studi banding bukanlah dalam arti harus pergi sama – sama dengan rekan yang lain ketempat sekolah minggu yang ingin kita tinjau. Melainkan kita dapat pergi dan melihat sendiri secara langsung, karena dengan demikian kita dapat dengan lebih mudah untuk mengamati dan mengambil langkah serta solusi baru didalam sekolah minggu kita. Dan juga sekolah minggu kita tidak menjadi terlantar gara – gara pingin studi banding sama – sama.
9. Disiplin, tapi tidak mudah marah.
Guru yang disukai anak didik ternyata dari hasil penelitian saya bukan hanya guru yang santai, jarang memberi pertanyaan, jarang memberikan tugas, tidak pernah menegur bila anak melakukan kesalahan. Tapi secara umum anak juga menghendaki penegakan aturan – aturan moral. Anak didik tetap menghendaki “hukuman” dari guru terhadap anak tidak tertib, ribut, terlambat atau tidak mengumpulkan tugas, dan pelanggaran – pelanggaran yang lain. Tapi, anak juga tidak menyukai guru yang marah melulu, mudah marah, dan marahnya sampai kemana – mana. Sebenarnya marah itu gampang. Semua orang bisa marah. Tapi marah yang tepat, dengan kadar yang tepat, pada waktu yang tepat, dan kepada orang yang tepat, tidaklah mudah.
10. Berikan perhatian yang sama kepada seluruh anak sekolah minggu.
Memberikan perhatian haruslah sama rata kepada seluruh anak sekolah minggu. Jangan karena dia anak pendeta atau karena dia anak dari tokoh gereja, lantas kita lupa dan lalai untuk memberikan perhatian yang sama kepada anak sekolah minggu yang lainnya, walaupun anak tersebut tidak berasal dari "level yang sama" dengan yang kita ajar..
11. Mengajar tak ubahnya seperti bernyanyi.
Coba, kita lihat jika ada seorang penyanyi membawakan lagu yang didendangkan itu menarik dan enak didengar. So, pasti bukan akan diminati oleh masyarakat dan anak didik kita, serta kasetnya pun laris terjual. Begitu pula mengajar dan mendidik, jika pelajaran yang kita ajarkan menarik tentu anak akan senang menerimanya dan mudah memahaminya. Sesukar apapun mata pelajarannya jika kita dapat menyajikan bahan ajar dengan cara yang menarik, sudah barang tentu anak dengan senang hati pula mengikuti pelajaran itu. Dan bisa – bisa sangking kagumnya dengan cara pelayanan kita, foto atau gambar kita dipajang didalam kamarnya.
12. Perkaya persiapan Anda untuk bercerita.
Persiapan bercerita akan paling ak hasilnya bila telah dimulai paling tidak satu minggu. Berikut jadwalnya :
Senin : Menemukan dan membuat kerangka serta garis besar cerita.
Selasa : Mencari dan menemukan sudut penceritaan yang sekiranya lebih baik dan menarik untuk dibawakan.
Rabu : Memikirkan dan membuat alat peraga.
Kamis : Memikirkan contoh aplikasi firman Tuhan yang dapt diterapkan secara konkret oleh anak – anak.
Jumat : Coba mempraktekan bercerita didepan cermin.
Sabtu : Menutup persiapan kita dengan mempersiapkan mental dan hati, serta menyerahkan pelayanan kita kepada Tuhan.
13. Berinovasilah untuk membuat alat peraga.
Jika sekolah minggu kita mempunyai alat peraga yang terbatas jangan langsung putus asa atau kecil hati. Tapi pikirkanlah bagaimana dulu Tuhan Yesus mencari dan membuat alat peraga. Waktu itu belum ada toko – toko buku rohani yang menyediakan alat peraga bagi pelayanan – Nya. Dengan adanya alat peraga anak akan semakin konsen dan suka mendengar isi dari firman Tuhan yang akan disampaikan.
14. Siap sedia untuk menggantikan rekan yang berhalangan.
Jika teman tidak datang atau sakit. Kita harus selalu siap sedia untuk menggantikan posisinya sebagai pemimpin kebaktian, pembawa lagu ataupun mengajar dikelasnya.
15. Jalin kedekatan dengan orang tua murid.
Orang tua murid adalah rekan kita yang memiliki lebih banyak kesempatan untuk memberi pendidikan rohani bagi anak – anak. Sayang banyak orang tua memasrahkan tanggung jawab ini kepada guru – guru sekolah minggu. Karena itu, usahakan untuk :
- Sebanyak mungkin membagikan kepada orang tua beban untuk membimbing anak – anak mereka untuk lebih mengenal dan mencintai Tuhan Yesus Kristus.
- Meminta bantuan agar mereka membantu anak untuk menanyai, mengulang ayat emas, dan cerita firman Allah yang telah disampaikan.
- Meminta agar mereka lebih banyak membantu mengajarkan cara berdoa yang baik.
16. Bersedialah terhadap segala saran dan kritik dari orang tua, anak – anak didik, penatua gereja, ataupun dari rekan guru.
Ingat setiap saran dan kritik dari siapapun terhadap cara pelayanan kita, itu merupakan wujud jika mereka memperhatikan dan menyayangi kita selama ini. Mereka tidak menginginkan kita jatuh atau terperangkap didalam jerat duniawi yang dapat menghambat cara pelayanan kita, tetapi mereka menginginkan dan berharap kita dapat menjadi sebuah contoh dan teladan bagi anak – anak dan bagi mereka sendiri.
17. Usahakan hadir sebelum anak – anak hadir.
Dengan hadir lebih awal, ada lebih banyak kesempatan bagi kita untuk melakukan persiapan, memeriksa alat – alat perlengkapan yang akan kita gunakan, dan juga kita dapat menyambut ramah anak – anak yang datang satu persatu .
18. Tampillah secara sederhana tetapi menarik.
Perhatian kita terhadap busana yang kita kenakkan saat mengajar akan mendukung pelayanan. Busana yang sederhana, sopan dan rapi, dalam arti kata tidak banyak corak atau aseksoris berlebihan atau kekurangan bahan pakaian (banyak bagian yang terbuka daripada tertutup). Menggunakan busana yang rapi dan sopan juga akan membantu anak – anak dan orang tua untuk menaruh respek dan kepercayaan kepada kita. Jangan lupa bahwa pemilihan busana yang rapi, sopan dan berpenampilan sederhana juga akan memberi contoh pada anak – anak tentang menghargai ibadah di rumah Tuhan. Dan kita juga telah mengajarkan bahwa Tuhan mengundang kita masuk kerajaan-Nya bukan dilihat dari busana atau pakaian kita yang indah melainkan hati kita.
19. Sambutlah anak baru dengan kasih persaudaraan.
Dengan menyambut anak baru dengan kasih dan hangat serta ramah, itu menunjukkan bahwa dia diterima dengan baik di sekolah minggu kita, dan menunjukkan kepada anak – anak lain jika Tuhan Yesus mau menerima siapa saja yang mau bertobat dan datang kepada– Nya.
20. Hafalkan nama – nama anak sekolah minggu.
Ini merupakan peringatan bagi kita, untuk dapat bisa menghafalkan nama – nama anak yang kita bina. Karena bagaimana kita bisa mendidik dan membina mereka lebih fokus jika kita sendiri tidak mengenal mereka.
21. Adakan acara – acara istimewa.
Sekali dalam beberapa bulan adakan selingan acara yang merupakan “Gebrakan Rohani” ditengah berjalannya rutinitas mingguan. Adakan kebaktian padang sambil berwisata, pemutaran film, kunjungan kepanti asuhan, panti wreda, panti grhita, dsb. Bila memungkinkan adakan retret sekali dalam setahun atau adakan KKR anak – anak. Setiap terobosan baru akan menjadi penyegar rohani, baik bagi anak – anak maupun guru – guru yang melayani.
22. Beri perhatian khusus pada anak yang sakit atau ketimpa kemalangan.
Jangan lupa jika kita mengetahui ada anak sekolah minggu yang sakit atau ketimpa kemalangan, kita harus datang untuk menghiburnya. Karena dengan perhatian yang kita beri, dia mengetahui jika gurunya memperhatikan, menyayangi dan merindukan kehadirannya untuk bisa datang lagi ke sekolah minggu. Dengan begitu dia dapat memahami lebih dalam lagi bagaimana arti dari salib yang merupakan perwujudan cinta kasih Kristus kepada umat manusia
23. Anak yang sangat aktif membutuhkan perhatian Anda.
Anak yang sangat aktif dapat menjadi anggota kelas yang istimewa. Bukan sebagai sumber kekacauan, tetapi sebaliknya, dapat menjadi bantuan yang berarti di kelas. Namun, ia jelas membutuhkan perhatian khusus dari guru sekolah minggu. Dampingi dan bina sianak aktif serta libatkan dia dalam pelayanan dengan memberikan tugas – tugas sebagai salah satu cara positif untuk menyalurkan energinya. Tugas tersebut dapat berupa mengedarkan kantong persembahan, mengumpulkan tugas teman – temannya dan membereskan sarana pelayanan yang telah dipakai.
24. Ajarkan selalu lagu – lagu baru dengan gaya baru.
Dengan mengajarkan lagu – lagu dan gaya bernyanyi baru kepada anak, itu dapat meningkatkan wawasan mereka terhadap dunia seni dan budaya.
25 Jagalah kebersihan didalam ruangan.
Ruangan yang tidak berkesan jorok atau tidak kotor pasti akan nyaman dipakai dan kondusif untuk beribadah. Untuk itu ajaklah mereka untuk turut menjaga kebersihan. Dengan cara memberi anjuran untuk tidak makan didalam kelas selama dalam proses kebaktian. Serta sediakan sebuah tong sampah di kelas dan sosialisasikan kepada mereka untuk membuang sampah pada tempatnya yaitu tong sampah yang telah disediakan. Pastikan juga anda meninggalkan ruangan dalam keadaan bersih.
Itu tadi artikeltentang "25 Cara Jadi Guru Sekolah Minggu Teladan". Semua akan berjalan dengan baik jika kita serahkan pada Tuhan Yesus.
Semoga Bermanfaat, Tuhan Memberkati !!!
0 komentar:
Posting Komentar